LAPORAN KEGIATAN INOVASI
"TEMULAWAK"
TERAPI MUROTAL QUR’AN UNTUK RAWAT INAP
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya masyarakat bangsa tersebut, sumber daya baik menentukan kejelasan arah pembangunan yang dilaksanakan, kondisi kesehatan fisik dan mental penduduk suatu bangsa menentukan efektipitas kinerja yang dilakukan, individu yang sehat dapat memenuhi kebutuhan dasar tersebut dengan baik. Sedangkan pada kondisi sakit, individu membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan yang lebih dari biasanya. Hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta (Hidayat, 2012). Hal-hal yang dirasakan oleh individu yang sakit adalah kehilangan, duka cita, atau perubahan hidup yang besar sehingga mendorong individu menggunakan sumber daya spiritual untuk membantu mereka beradaptasi atau menimbulkan kebutuhan dan masalah spiritual (Potter & Perry, 2006).
Peran aspek spiritual sangat penting bagi kesehatan maka pemberian pelayanan spiritual perlu dilakukan oleh petugas. petugas harus berupaya memenuhi kebutuhan spiritual pasien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh pasien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien seperti petugas harus mampu mendapatkan informasi dari pasien tentang spiritual dan prakteknya yang dapat disediakan di Rumah Sakit, membantu pasien untuk mengungkapkan persepsinya mengenai makna dalam keadaan sakit, menerapkan prinsip membantu pasien melaksanakan konsep-konsep spiritual dalam suatu konteks kepetugasan. Menurut Mc Sherry (dalam Sianturi, 2014) faktor-faktor yang menghambat petugas dalam memberikan spiritual dibagi dua yaitu faktor intrinsik terdiri dari ketidakmampuan petugas berkomunikasi, ambiqu, kurangnya pengetahuan tentang spiritual, hal yang bersifat pribadi, dan takut melakukan kesalahan. Sedangkan untuk faktor ekstrinsik terdiri dari organisasi dan manajemen, hambatan ekonomi berupa kekurangan petugas, kurangnya waktu, dan masalah pendidikan petugas. Langkah solusi dari faktor-faktor yang menghambat petugas, yaitu petugas harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami aspek spiritual pasien, dan bagaimana keyakinan spiritual dapat mempengaruhi kehidupan setiap individu (Hamid, 2008; Potter & Perry, 2006).
Kondisi kesehatan seseorang terus menerus berubah dan mempunyai potensi untuk berada pada kesejahteraan tingkat tinggi sampai kesehatan yang sangat buruk dan ancaman kematian (Black & Hawks, 2009). Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu kondisi di mana tidak hanya bebas dari penyakit. Banyak penyakit kronis yang mengancam kebebasan seseorang dan menyebabkan ketakutan, kecemasan, dan tekanan spiritual. Mereka sering menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain untuk mendapatkan petugasan dan dukungan (Potter & Perry, 2006).
Manusia sebagai makhluk yang sempurna terdiri dari bio, psiko, sosial dan spiritual yang merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya (Hidayat, 2008). Aspek spiritual dapat mendorong seseorang untuk melakukan upaya yang lebih besar, lebih kuat dan lebih fokus untuk melakukan yang terbaik ketika menghadapi keadaan stres emosional, penyakit, atau bahkan menjelang kematian dengan demikian pasien dapat mencapai kualitas hidup yang terkait dengan kesehatannya (Monod et al, 2010).
2. Landasan Hukum
a. Pembukaan UUD Tahun 1945
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak AsasiManusia
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
d. Teori Abraham Maslow Tentang Kebutuhan Dasar Manusia.
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) dimaksudkan memberikan kenyamanan kepada pasien dan keluarga, sehingga melahirkan pelayanan yang baik kepada masyarakat, berdasarkan hakikat manusia merupakan makhluk konrehensip terdiri dari bio,psiko,sosial dan spiritual yang merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya.
b. Tujuan
Tujuan pembuatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) meliputi :
1). Tujuan Umum
Memberikan nyaman terhadap pasien dan keluarga, diharapkan akan mempercepat proses penyembuhan pasien serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT.
2). Tujuan Khusus
- Memberikan ketenangan kepada pasien yang sedang di rawat
- Memberikan ketenangan dan ketentraman kepada keluarga pasien
- Membantu proses penyembuhan pasien
- Meningkatkan mekanisme pertahanan diri pasien dan keluarga
- Meningkatkan ketaqwaan pasien dan keluarga kepada Alloh SWT.
B. Kegiatan yang dilaksanakan
Dalam memberikan rasa aman dan nyaman pasien dan keluarga, mempercepat proses penyembuhan pasien serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT, maka UPT Puskesmas Cikajang membuat suatu Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK).
C. Hasil yang di capai
Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK), dapat diwujudkan.
D. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
Kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK), sebagai upaya dalam memberikan rasa nyaman pasien dan keluarga, mempercepat proses penyembuhan pasien serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT dapat diwujudkan, tapi tentunya masih ada kekurangan, oleh karena itu mohon arahan dan masukan yang sifatnya membangun.
2. Saran
Adapun saran yang akan disampaikan pada kesempatan ini dalam memelihara keberlangsungan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini yaitu :
a) . Untuk Pelaksana Layanan
Jadikan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini sebagai rangsanagan indikator peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
b) . Untuk Pimpinan
Mohon dukungannya agar kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) terus berjalan dan dapat diraskan oleh masyarakat.
E. Rencana Tindak Lanjut
Untuk rencana tindak lanjut Kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini, akan lebih ditambah frekwensi waktu serta volume muatan yang disampaikanya.
F. Penutup
Demikian Laporan Kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini, semoga Alloh SWT memberikan kelancaran dan kebaroqahan kepada kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar