Kamis, 07 Juli 2022

INOVASI "TEMULAWAK" (TERAPI MUROTAL QUR'AN UNTUK RAWAT INAP)

LAPORAN KEGIATAN INOVASI

"TEMULAWAK"

TERAPI MUROTAL QUR’AN UNTUK RAWAT INAP

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya masyarakat bangsa tersebut, sumber daya baik menentukan kejelasan arah pembangunan yang dilaksanakan, kondisi kesehatan fisik dan mental penduduk suatu bangsa menentukan efektipitas kinerja yang dilakukan, individu yang sehat dapat memenuhi kebutuhan dasar tersebut dengan baik. Sedangkan pada kondisi sakit, individu membutuhkan bantuan  orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan menyebabkan perubahan  pemenuhan kebutuhan yang lebih dari biasanya. Hubungan dengan Tuhannya pun  semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta (Hidayat, 2012). Hal-hal yang dirasakan oleh individu yang sakit adalah kehilangan, duka cita, atau perubahan hidup yang besar sehingga mendorong individu menggunakan sumber daya spiritual untuk membantu mereka beradaptasi atau menimbulkan kebutuhan dan masalah spiritual (Potter  &  Perry,  2006).

Peran aspek spiritual sangat penting bagi kesehatan maka pemberian pelayanan spiritual perlu dilakukan oleh petugas. petugas harus berupaya memenuhi kebutuhan spiritual pasien sebagai  bagian dari kebutuhan menyeluruh pasien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan  kebutuhan spiritual pasien seperti petugas harus mampu mendapatkan informasi dari  pasien tentang spiritual dan prakteknya yang dapat disediakan di Rumah Sakit, membantu pasien untuk mengungkapkan persepsinya mengenai makna dalam keadaan  sakit, menerapkan prinsip membantu pasien melaksanakan konsep-konsep spiritual  dalam suatu  konteks  kepetugasan.  Menurut Mc Sherry (dalam Sianturi, 2014) faktor-faktor yang menghambat petugas dalam memberikan spiritual dibagi dua yaitu faktor intrinsik terdiri dari ketidakmampuan petugas berkomunikasi, ambiqu, kurangnya pengetahuan tentang spiritual, hal yang bersifat pribadi, dan takut melakukan kesalahan. Sedangkan untuk faktor ekstrinsik terdiri dari organisasi dan manajemen, hambatan ekonomi berupa kekurangan petugas, kurangnya waktu, dan masalah pendidikan petugas. Langkah solusi dari faktor-faktor yang menghambat petugas, yaitu petugas harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami aspek spiritual pasien, dan bagaimana keyakinan spiritual dapat mempengaruhi kehidupan setiap individu  (Hamid, 2008;  Potter & Perry,  2006). 

Kondisi kesehatan seseorang terus menerus berubah dan mempunyai potensi untuk berada pada kesejahteraan tingkat tinggi sampai kesehatan yang sangat buruk dan ancaman kematian (Black & Hawks, 2009). Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu kondisi di mana tidak hanya bebas dari penyakit. Banyak penyakit kronis yang mengancam kebebasan seseorang dan menyebabkan ketakutan,  kecemasan, dan tekanan spiritual. Mereka sering menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain untuk mendapatkan petugasan dan dukungan (Potter & Perry, 2006).

Manusia sebagai makhluk yang sempurna terdiri dari bio, psiko, sosial dan spiritual yang merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya (Hidayat, 2008). Aspek  spiritual  dapat mendorong seseorang untuk melakukan upaya yang lebih besar, lebih kuat  dan lebih fokus untuk melakukan yang terbaik ketika menghadapi keadaan stres emosional, penyakit, atau bahkan menjelang kematian dengan demikian pasien dapat mencapai kualitas hidup yang  terkait dengan kesehatannya (Monod et al, 2010).


2. Landasan Hukum

a. Pembukaan UUD Tahun 1945

b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak AsasiManusia

c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

d. Teori Abraham Maslow Tentang Kebutuhan Dasar Manusia.


3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) dimaksudkan memberikan kenyamanan kepada pasien dan keluarga, sehingga melahirkan pelayanan yang baik kepada masyarakat, berdasarkan hakikat manusia merupakan makhluk konrehensip terdiri dari bio,psiko,sosial dan spiritual yang merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya. 





b. Tujuan

Tujuan pembuatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) meliputi :

1). Tujuan Umum

Memberikan nyaman terhadap pasien dan keluarga, diharapkan akan mempercepat proses penyembuhan pasien serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT.

2). Tujuan Khusus  

- Memberikan ketenangan kepada pasien yang sedang di rawat

- Memberikan ketenangan dan ketentraman kepada keluarga pasien

- Membantu proses penyembuhan pasien 

- Meningkatkan mekanisme pertahanan diri pasien dan keluarga

- Meningkatkan ketaqwaan pasien dan keluarga kepada Alloh SWT.


B. Kegiatan yang dilaksanakan

Dalam memberikan rasa aman dan nyaman pasien dan keluarga, mempercepat proses penyembuhan pasien serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT, maka UPT Puskesmas Cikajang membuat suatu Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK).


C. Hasil yang di capai

Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK), dapat  diwujudkan.




D. Kesimpulan dan saran

1. Kesimpulan

Kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK), sebagai upaya dalam memberikan rasa nyaman pasien dan keluarga, mempercepat proses penyembuhan pasien serta meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT dapat  diwujudkan, tapi tentunya masih ada kekurangan, oleh karena itu mohon arahan dan masukan yang sifatnya membangun.


2. Saran

Adapun saran yang akan disampaikan pada kesempatan ini dalam memelihara keberlangsungan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini yaitu :

a) . Untuk Pelaksana Layanan

Jadikan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini sebagai rangsanagan indikator peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

b) . Untuk Pimpinan

Mohon dukungannya agar kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) terus berjalan dan dapat diraskan oleh masyarakat.


E. Rencana Tindak Lanjut

Untuk rencana tindak lanjut Kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini, akan lebih ditambah frekwensi waktu serta volume muatan yang disampaikanya.

F. Penutup

Demikian Laporan Kegiatan Inovasi Terapi Murotal Qur’an untuk Rawat Inap (TEMULAWAK) ini, semoga Alloh SWT memberikan kelancaran dan kebaroqahan kepada kita semua.  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

https://linktr.ee/uptpuskesmascikajang

INOVASI "MAJANG SENI CANTING 2022" UPT PUSKESMAS CIKAJANG