Kamis, 07 Juli 2022

INOVASI "MAJANG SENI CANTING" (MASYARAKAT CIKAJANG SEJAK DINI CEGAH STUNTING)

 

LAPORAN KEGIATAN INOVASI

PENANGULANGAN STUNTING DI KECAMATAN CIKAJANG

“MAJANG SENI CANTING”

MASYARAKAT CIKAJANG SEJAK DINI CEGAH STUNTING 2021

 

I.     PENDAHULUAN :

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.Kedaan gizi di masyarakat pada saat ini masih banyak berbagai masalah gizi yang dihadapi. Salah satu masalah gizi yang saat ini dihadapi adalah stunting. Tingginya angka prevalensi stunting di Kabupaten Garut yakni sebesar 27%, sedangkan di wilayah Puskesmas Cikajang sebesar 7,2% tahun 2020 dan 8,4% tahun 2021 sangatlah penting untuk dilakukan penanganan dan sosialisasi stunting kepada stakeholder dan masyarakat.

II.   TUJUAN UMUM dan TUJUAN KHUSUS

Umum : Masyarakat sejak dini mengerti dan paham tentang stunting sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.

Khusus :

1. Agar masyarakat mengerti apa itu stunting

2. Agar masyarakat mengerti dan paham tentang penyebab terjadinya stunting

3. Agar masyarakat mengerti dan paham tentang dampak terjadinya stunting

4. Agar masyarakat memahami cara penanggulangan stunting

 

III.    HASIL KEGIATAN

Kejadian stunting pada balita merupakan masalah kesehatan utama kesehatan yang perlu dicegah dan diatasi serta merupakan program prioritas nasional/PPN. Kejadian stunting dipengaruhi oleh seribu hari pertama kehidupan yang dikenal dengan 1000 HPK sejak mulai hamil, menyusui dan balita termasuk kurangnya pengetahuan tentang pemberian makan pada bayi dan anak. Selain itu juga dipengaruhi oleh asupan gizi seimbang dan pola makan yang tidak sesuai pada remaja putri. Untuk mencegah terjadinya stunting pada balita maka kami membuat inovasi yang dikemas dalam bentuk Majang Seni Canting singkatan dari Masyarakat Sejak Dini Cegah Stunting.

Pada masa pandemi pelaksanaan kegiatan Majang Seni Canting untuk tahun 2021 tetap berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.

Pelaksanaan kegiatan Majang Seni Canting yaang merupakan kegiatan inovasi luar gedung dimulai sejak tahun 2019 dan dilakukan dengan melibatkan lintas sektor dan juga lintas program yang meliputi pemeriksaan fisik oleh dokter, pemeriksaan lab ibu hamil dan remaja putri, pemberian fe bumil dan Fe rematri, pemantauan ASI eksklusif dan MPASI, edukasi gizi seimbang melalui gerakan Isi piringku.

Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan balita stunting di Kecamatan Cikajang pada tahun 2021 kegiatan Majang Seni Canting difokuskan pada satu desa yaitu Desa Mekarjaya yang memiliki angka stuntingnya lebih dari 5% (6,9%) dan melibatkan peran serta dari berbagai pihak seperti dunia usaha, masyarakat dan pemerintah dimana kegiatannya terdiri dari :

a.    Edukasi Gizi Seimbang pada keluarga balita stunting


b.    Praktek cuci tangan di sekolah dan posyandu













c.    Peningkatan kapasitas kader tentang stunting


 





















d.    Pemberian makanan tambahan bagi balita stunting

 


 



















e.    Pemantauan ASI Eksklusif dan MPASI pada kelurga balita stunting













IV.    PENUTUP

Dengan gizi dan lingkungan yang baik dapat mengurangi dan mencegah terjadinya stunting oleh karena itu peran aktif dari semua unsur baik pemerintah, swasta dan masyarakat sangat diperlukan.

 

                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

https://linktr.ee/uptpuskesmascikajang

INOVASI "MAJANG SENI CANTING 2022" UPT PUSKESMAS CIKAJANG